5+ Rekomendasi Backend Frameworks Terbaik untuk Developer

Backend frameworks merupakan salah satu bagian penting dalam development aplikasi berbasis web maupun desktop. Keberadaannya memungkinkan pengembangan menjadi lebih efisien karena tidak perlu memulai proyek dari awal, melainkan dapat memanfaatkan kerangka kerja yang sudah ada.

Framework yang tepat akan mempengaruhi kecepatan proses pengembangan, skalabilitas, dan kinerja aplikasi. Oleh sebab itu, penting untuk memilih framework terbaik agar developer dapat mempercepat time-to-market produk dan meningkatkan kualitas aplikasi.

Dalam artikel ini, kami telah merangkum informasi penting tentang apa itu framework backend dan daftar rekomendasi terbaiknya. Yuk, simak ulasannya sampai akhir!

Apa Itu Backend Frameworks?

Dalam pengembangan aplikasi web, backend frameworks adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengatur dan mengelola komponen infrastruktur server. Framework ini memberikan struktur terorganisir dan memudahkanmu membangun aplikasi yang stabil dan scalable.

Dengan framework backend, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur dan layanan yang telah tersedia, seperti manajemen database, otentikasi pengguna, keamanan, dan banyak lagi.

Beberapa contoh framework populer di antaranya adalah Express.js, Ruby on Rails, dan Django. Framework-framework ini menyediakan fungsi dan modul yang bisa digunakan secara langsung untuk mempercepat proses pengembangan.

Selain itu, developer juga dapat memisahkan tampilan dan logika bisnis sehingga memudahkan pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut.

Jadi, framework backend adalah komponen penting dalam pengembangan web application yang memungkinkan kamu untuk fokus pada logika bisnis dan efisiensi pembangunan.


Rekomendasi Backend Frameworks Terbaik

Ada banyak framework yang dapat dipilih untuk mempermudah pengembangan aplikasi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut daftar rekomendasinya:

1. Django

Django adalah salah satu framework rekomendasi terbaik untuk para developer. Framework ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Python sehingga membuatnya populer dan digemari di kalangan pengembang.

Kelebihan:

  • Mempunyai fitur lengkap untuk mendukung pengembangan web menjadi lebih efisien.
  • Terdapat fitur ORM (Object-Relational Mapping) yang memungkinkan developer berinteraksi dengan database menggunakan Python sederhana.
  • Sistem keamanan tinggi dengan mekanisme autentikasi dan otorisasi yang mudah diimplementasikan.
  • Memiliki komunitas besar serta dukungan dari para pengembang Python dengan dokumentasi lengkap, mulai dari tutorial, bantuan, forum diskusi, dan sebagainya.
  • Mampu menangani beban lalu lintas tinggi dan skalabilitasnya telah diakui oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Spotify, Instagram, National Geographic, dan banyak lagi.

Kekurangan:

  • Tingkat kompleksitasnya tinggi sehingga butuh waktu dan usaha ekstra untuk menguasai framework ini.
  • Isu masalah penurunan performa ketika aplikasi mendapati beban terlalu tinggi. Django sudah menyediakan tools untuk mengatasi kendala ini, namun perlu pemahaman lebih lanjut terkait cara kerjanya


2. Express.js

Rekomendasi framework backend selanjutnya adalah Express.js. Framework ini menggunakan bahasa pemrograman JavaScript sehingga sangat ringan dan mudah dipelajari. Dengan Express.js, kamu dapat membangun aplikasi web tanpa menghabiskan waktu yang lama.

Kelebihan:

  • Express.js memiliki banyak fitur dan fungsi yang mudah digunakan untuk membangun aplikasi web yang powerful.
  • Fleksibilitas tinggi dalam membangun API atau RESTful services.
  • Dokumentasi yang sangat baik, sehingga developer dapat mempelajarinya dengan mudah.
  • Menyediakan banyak plugin dan middleware. Contohnya, Passport.js untuk keperluan autentikasi pengguna dan Helmet.js untuk meningkatkan keamanan.
  • Mendukung integrasi dengan berbagai basis data dan teknologi lainnya, seperti MongoDB, MySQL, dan Socket.io.

Kekurangan:

  • Dokumentasi resmi dari pihak Express.js kurang lengkap di mana hal ini bisa menjadi kendala bagi pemula yang baru menggunakan framework ini.
  • Performa Express.js tidak setinggi framework lain seperti Koa.js atau Hapi.js.


3. Ruby on Rails

Selanjutnya, framework terbaik yang direkomendasikan adalah Ruby on Rails atau lebih dikenal dengan sebutan RoR. Sesuai namanya, framework ini menggunakan Ruby sebagai basis bahasa pemrogramannya. Dengan RoR, kamu dapat membangun aplikasi web yang kuat secara mudah dan efisien.

Kelebihan:

  • Kemudahan proses pengembangan dan konvensi-konvensinya jelas. Hal ini memungkinkanmu untuk fokus pada logika aplikasi daripada konfigurasi.
  • RoR menyediakan built-in tools dan library cukup lengkap untuk membantu mempercepat proses pengembangan.
  • Memiliki sistem object-relational mapping yang kuat untuk menghubungkan database dengan objek-objek dalam aplikasi.

Kekurangan:

  • Performa RoR kurang efisien jika dipakai untuk aplikasi yang kompleks atau lalu lintas penggunanya tinggi.
  • Dibandingkan framework lain, RoR memerlukan lebih banyak resources. Hal ini bisa menjadi kendala terlebih jika kamu memiliki keterbatasan anggaran atau infrastruktur server.


4. Flask

Flask merupakan salah satu backend framework yang cukup populer dalam web app development. Sama seperti Django, framework ini menggunakan bahasa pemrograman Python dan dikenal luas berkat kesederhanaan dan fleksibilitas yang ditawarkan.

Kelebihan:

  • Kemampuan membangun aplikasi yang ringan dan cepat.
  • Menawarkan kebebasan kepada developer dalam hal struktur aplikasi, sehingga kustomisasi dapat dilakukan lebih mudah dan sesuai kebutuhan proyek.
  • Mendukung ekosistem Python, seperti kerangka kerja Jinja2 untuk me-render template dan library SQLAlchemy untuk mengakses basis data.

Kekurangan:

  • Fitur bawaan Flask kurang lengkap sehingga kamu perlu melakukan integrasi manual dengan library pihak ketiga untuk menambahkan fitur tertentu.
  • Kode pada framework ini kurang terstruktur apabila tidak diatur dengan baik.
  • Untuk menggunakan Flask secara efektif, kamu harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahasa pemrograman Python.


5. Laravel

Laravel adalah salah satu framework paling populer dan sering digunakan dalam mengembangkan aplikasi web. Framework ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menyediakan banyak fitur yang mampu memudahkan proses pengembangan.

Kelebihan:

  • Sistem routing Laravel sangat sederhana sehingga kamu dapat menentukan bagaimana URL diarahkan ke fungsi-fungsi yang sesuai dengan cepat dan mudah.
  • Memiliki object-relational mapping yang kuat untuk menghubungkan aplikasi dengan database.
  • Menawarkan fitur keamanan tinggi lengkap dengan fungsi hash password, implementasi OAuth, dan sistem autentikasi yang fleksibel.

Kekurangan:

  • Kinerja Laravel kurang optimal pada penggunaan memory dan Central Processor Unit (CPU).
  • Memerlukan sumber daya server yang kuat untuk menjalankan aplikasi dengan cepat.
  • Karena terdapat banyak fitur dan kompleksitasnya tinggi, mempelajari Laravel mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama, terutama bagi pemula.


6. .Net Core

Rekomendasi backend frameworks yang terakhir adalah .Net Core. Framework besutan Microsoft ini dirancang untuk membangun aplikasi yang berjalan di berbagai sistem operasi, termasuk Windows, mac OS, dan Linux. Hadir dengan sejumlah kelebihan, .Net Core menjadi salah satu framework populer dan sering digunakan oleh para pengembang.

Kelebihan:

  • Menawarkan performa aplikasi yang sangat cepat.
  • .Net Core merupakan versi open-source dari .Net sehingga dapat digunakan secara gratis.
  • Memiliki komunitas aktif yang besar dan ada banyak pengguna yang siap membantumu jika menemui bug atau masalah lain.
  • Menyediakan fitur lengkap dan teknologi terbaru, seperti Kestrel web server, Entity Framework, dan ASP.Net Core.

Kekurangan:

  • Dokumentasi belum sepenuhnya lengkap di mana hal ini dapat menjadi hambatan bagi pemula yang ingin menguasai .Net Core.
  • Bisa terjadi ketidakcocokan antara versi framework dengan plugin atau library yang berpotensi mengakibatkan munculnya masalah dalam pengembangan aplikasi.


Mana Framework Pilihanmu?

Backend frameworks berperan penting dalam menghadirkan kinerja aplikasi yang andal dan efisien. Dengan dukungan dari salah satu rekomendasi framework di atas, kamu dapat membuat aplikasi web yang fokus pada fungsionalitas dan pengalaman pengguna. Jadi, mana framework kesukaanmu?


Sumber : www.dewaweb.com